Buku ini terdiri dari empat bab, diawali dengan pembahasan tentang bioekologis hutan mangrove, bab kedua menjelaskan fungsi dan manfaat hutan mangrove, bab tiga tentang dampak kegiatan manusia pada ekosistem hutan mangrove, bab empat tentang strategi pengelolaan dan pelestarian hutan mangrove. Mangrove merupakan suatu tempat yang bergerak akibat adanya pembentukan tanah lumpur dan daratan secara terusmenerus sehingga secara perlahan berubah menjadi semi daratan. Berbagai pengertian mangrove yang berbeda-beda sebenarnya memiliki arti yang sama yaitu formasi hutan daerah tropika dan subtropika yang terdapat di pantai rendah dan tenang, berlumpur serta mendapat pengaruh pasang surut air laut. Hutan mangrove juga merupakan mata rantai penting dalam pemeliharaan keseimbangan siklus biologi suatu perairan (Arief, 2003).
Mangrove meliputi pohon-pohonan dan semak yang terdiri dari 12 genera tumbuhan berbunga dalam delapan family yang berbeda dengan genera paling penting atau dominan adalah genera Rhizophora, Avicennia, Bruguiera, dan Sonneratia (Nibakken, 1992). Ekosistem mangrove mempunyai beberapa peran baik secara fisik, kimia, maupun biologi yang sangat menunjang bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia yaitu: sebagai pelindung dan penahan pantai, sebagai penghasil bahan organik, sebagai habitat fauna mangrove, sebagai sumber bahan industri dan obat-obatan, dan sebagai kawasan pariwisata dan konservasi. Mangrove bisa tumbuh dan berkembang di perairan asin dan di substrat yang terkadang anoksik, hal ini disebabkan mangrove memiliki kemampuan adaptasi yang baik.